expr:dir='data:blog.languageDirection' xmlns='http://www.w3.org/1999/xhtml' xmlns:b='http://www.google.com/2005/gml/b' xmlns:data='http://www.google.com/2005/gml/data' xmlns:expr='http://www.google.com/2005/gml/expr' Januari 2011 ~ Tentang Isi Hati Free Submit Directory

Like

HUKUM MENGHINA ROSULULLAH SAW.

HUKUM MENGHINA NABI SAW.
Mencela, mengolok-olok, mencaci-maki, ataupun merendahkan martabat Rasulullah saw., dalam terminologi fikih Islam dikenal dengan istilah sabba ar-Rasûl atau syatama ar-Rasûl. Untuk mengetahui lebih lanjut kata-kata atau kalimat-kalimat seperti apa yang terkategori sabba ar-Rasûl, ada baiknya kita menyimak deskripsi tentang sabba ar-Rasul itu. Ibn Taimiyah, dalam kitabnya, ash-Shârim al- Maslûl ‘alâ Syâtimi ar-Rasûl, menerangkan tentang batasan orang-orang yang menghujat Nabi saw., yaitu: katat-kata (lafadz) yang bertujuan untuk menyalahkan, merendahkan martabatnya, melaknat, menjelek-jelekkan, menuduh Rasulullah saw. tidak adil, meremehkan, serta mengolok-olok Rasulullah saw. (Ibn Taimiyah, ash-Shârim al-Maslûl ‘alâ Syâtimi ar-Rasûl, hlm. 528). Di dalam kitab tersebut juga beliau menukil pendapat Qadhi Iyadh tentang berbagai macam hujatan kepada Nabi saw. Dijelaskan demikian: Orang-orang yang menghujat Rasulullah saw. adalah orang-orang yang mencela, mencari-cari kesalahan, menganggap pada diri Rasulullah saw. ada kekurangan, serta mencela nasab (keturunan) dan pelaksanaan agamanya; juga menjelek-jelekkan salah satu sifatnya yang mulia; menentang atau mensejajarkan Rasulullah saw. dengan orang lain dengan niat untuk mencela, menghina, mengecilkan, menjelek-jelekkan, dan mencari-cari kesalahannya. Orang tersebut adalah orang yang telah menghujat Rasulullah saw. Orang semacam ini harus dibunuh. (Ibidem, hlm. 531).

Angin Pantai Pun Mengerti

Duduk sendiri sepi melamun larut dalam kesedihan,
hanya desiran ombak pantai terdengar,angin malam yg sunyi seakan mengerti akan kerisauan hati ini,
hanya raut wajahmu yg membayangi hati dan pikiran,
gelisah,gundah,kesedihan seperti momok yg mxeramkan,
cinta yg selama ini meyakinkanq kini menjadi pisau belati tajam yg merajam hati,
harapan yg slma ni aq kokohkan,skarang hxalah sebuah kiasan mimpi belaka, kini aq tak tau apa yg harus qlakukan,, jika aq bs memilih,aq akan memilih untuk pergi dari kenyataan ini dan memulai hidup baru dan memilih untuk tdk akan pernah mengenalmu.. dan bgmana cranya agar aku bisa membncimu.